Kemkominfo Ajak Anak Muda Papua dan Manado Kolaborasi untuk Negeri

Barometer.co.id.-Manado. Dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan melalui konten positif di dunia digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengajak anak muda Papua dan Manado berkolaborasi dalam menghasilkan konten-konten kreatif dalam bentuk video Instagram Reels dan Tiktok.

Kegiatan yang bertajuk Workshop Bengkel Digital Teras Negeriku “Kolaborasi Anak Negeri: Inspirasi Papua X Manado” diselenggarakan di Pirates Cafe (14/9), Kota Manado, Sulawesi Utara.

“Lewat workshop Bengkel Digital Teras Negeriku, kita ingin meningkatkan kemampuan dan kreativitas konten digital masyarakat agar diseminasi informasi memiliki variasi konten positif, informatif dan kreatif, khususnya di TikTok dan Instagram Reels yang tengah digandrungi masyarakat saat ini,” ujar Koordinator Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Dikdik Sadaka.

Jeni Karay, anak muda asal Papua yang juga influencer dan content creator di media sosial berbagi pengalamannya dalam menciptakan konten-konten kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat. Menurutnya, media sosial harus berdampak pada kehidupan sosial masyarakat agar memiliki nilai tambah.

Jeni kerap berbagi pengalaman saat dirinya mendatangi daerah-daerah pedalaman di Papua melalui akun TikTok dan Instagram. Kreativitas dalam memproduksi konten digital ini akhirnya menjadikan Jeni sosok inspiratif yang bermanfaat di media sosial.

“Semakin saya menyebarkan kebaikan di media sosial, saya semakin semangat untuk terus membuat konten positif di media sosial,” ujar Jeni.

“Ayo ceritakan tentang Manado ke semua orang di dunia lewat konten-konten kreatif. Bagikan hal-hal yang baik tentang Manado. Media sosial kalian harus memberikan efek sosial juga,” katanya lagi.

Sementara itu anak muda asli Manado yang juga merupakan influencer, Firjissie, menganjurkan kepada peserta workshop agar bergabung ke komunitas-komunitas content creator untuk mengasah kreativitas dalam membuat konten digital. Menurutnya, semua orang yang memiliki gawai dan media sosial, memiliki potensi besar untuk dapat menciptakan karya-karya konten yang bagus.

“Media sosial itu jadikan sebagai aset. Nah kalau kita punya aset kan kita punya kewajiban untuk mengembangkannya,” ujarnya.

Firjissie juga mengatakan bahwa untuk memproduksi konten positif perlu dilakukan secara konsisten dan jangan setengah-setengah. Totalitas tersebut nantinya akan membawa hasil yang baik untuk pengembangan karya konten digital kedepannya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan stimulasi bagi anak muda untuk memproduksi konten-konten kreatif, positif dan damai untuk menangkis hoaks dan menciptakan ruang informasi yang kondusif.(jm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *