Barometer.co.id-Manado. Pada bulan Desember 2022, kota Manado mengalami inflasi 0,66 persen secara month to month (mtm). Sedangkan secara year on year (yoy) dan tahun kalender, inflasi Kota Manado 4,00 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra mengatakan, komoditas penyumbang inflasi terbesar secara year on year pada bulan Desember adalah angkutan udara sebesar 1,1197 persen. Sedangkan penyumbang inflasi terbesar secara month to month adalah beras sebesar 0,1779 persen dan penyumbang deflasi terbesar ikan deho sebesar 0,0520 persen.
“Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks dan satu kelompok stagnan,” kata Asim saat menyampaikan Berita Resmi Statistik, Senin (02/01/23).
Kelompk pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks yaitu transportasi sebesar 24,65 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,43 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,88 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,53 persen, kelompok kesehatan 1,03 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,84, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,50 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,47 persen.
Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,86 persen dan kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 1,58 persen, sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan.
Asim mengatakan, secara year on year, komoditas yang memberikan andil terbesar setelah angkutan udara adalah bensin sebesar 0,9914 persen, angkutan dalam kota 0,6414 persen, bawang merah 0,2043 persen dan beras 0,1846 persen. “Secara year in year, angkutan udara mengalami inflasi 61,83 persen, bensin 29,11 persen, angkutan dalam kota 50 persen, bawang merah 40,88 persen dan beras 3,93 persen,” jelas Asim.
Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi pada bulan Desember setelah beras adalah tomat 0,1775 persen, cabai rawit 0,0992 persen, ikan cakalang 0,0831 persen dan bawang merah 0,0571 persen. Sedangkan komoditas penahan inflasi setelah ikan deho yaitu sabun cair/cuci piring 0,0491 persen, daun bawang 0,0293 persen, lemon 0,0262 persen dan sepatu anak 0,0174 persen.
“Secara nasional, inflasi di kota Manado menempati urutan ke 39, sedangkan di pulau Sulawesi berada di urutan kesepuluh,” ujar Asim.(jm)