Barometer.co.id-Manado. Meski telah memastikan lolos tujuh kelas di PON XXI/2024 Sumatera Utara Aceh, tapi Pengprov Pertina Sulut masih mengintip peluang untuk menambah kelas yang lolos.

Hal itu terungkap dalam percakapan media ini dengan Komtek Pengprov Pertina Sulut, Bonyx Jusack Saweho, seusai Pra PON Cabor Tinju di Makassar, akhir Juli 2023 lalu. “Kami masih akan mempersiapkan delapan petinju pada Pra PON Tinju Tahap 2 di Labuan Bajo, NTT, Oktober nanti,” ujar Bonyx.

Karena itu, lanjut Camat Wenang tersebut, pihaknya melakukan komunikasi dengan Ketua Umum Pengprov Pertina Sulut, dr. Fransiscus Andi Silangen terkait dengan persiapan menatap Pra PON Tahap 2. “Ada beberapa strategi untuk merebut tiket tambahan di Pra PON NTT,” imbuh Pelatih Kepala Cabor Tinju Sulut untuk Pra PON.

Salah satu strategi yang tengah disiapkan tim pelatih Tinju Sulut adalah mengirimkan petinju yang telah lolos untuk bertanding di kelas yang lebih tinggi atau lebih rendah. Contohnya Maria Manguntu yang telah lolos di kelas 57 Kg, kemungkinan bisa diikutsertakan di kelas 60 Kg atau 54 Kg yang belum lolos.

Seperti diketahui, untuk kategori Elite Women, kelas yang belum lolos adalah 50 Kg setelah Claudia Kowaas gagal. Kemudian di kelas 54 Kg, juga belum lolos karena Veronica Nicholas yang di plot di kelas itu gagal mengikuti Pra PON karena cedera menjelang keberangkatan ke Makassar.

Di kelas 60 Kg Elite Women, juga belum lolos karena Novia Mokodompis, tersisih dalam perebutan tiket PON di Makassar. Untuk Elite Man, kelas 51 Kg, juga belum lolos setelah Yeremia Paparang gagal.

Demikian juga di kelas 67 Kg dan 71 Kg, 75 Kg dan 81 Kg dimana para petinju Sulut yang sebenarnya tinggal selangkah lagi untuk meraih kesempatan bertanding di PON XXI ternyata harus kecewa karena tersisih secara menyakitkan.

Meski belum berhasil para petinju Sulut di kelas tersebut masih berpeluang lolos. Namun demikian, Pertina Sulut perlu mengevaluasi peluang peluang para petinju untuk menatap Pra PON Tahap 2 di Labuan Bajo NTT, Oktober mendatang.(dni)