Barometer.co.id-Melonguane. Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) sebagai wujud sinergi menjaga kestabilan harga serta percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah di Kepulauan Talaud.
Kegiatan diselenggarakan di kawasan Pantai Arangac Melonguane dan dipimpin oleh Pj Bupati Kepulauan Talaud, Fransiscus E. Manumpil dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, Pemimpin Divisi Pengembangan Bisnis dan Jaringan Bank Sulutgo Jimmy Alexander, serta anggota TPID dan TP2DD dari berbagai instansi terkait.
Andry Prasmuko, menyampaikan bahwa untuk menjaga kestabilan harga komoditas pangan di Talaud, diperlukan peningkatan kemandirian dan ketahanan pangan.
“Hal ini dengan memperhatikan pasokan komoditas Talaud yang bergantung dari luar wilayah Talaud, terutama Manado, seperti bawang merah dan bawang putih. Selain itu, ketersediaan pasokan Talaud juga tergantung pada kelancaran transportasi laut yang rentan terhadap kondisi cuaca,” kata Prasmuko.
Menyikapi hal tersebut, Fransiscus E. Manumpil menyampaikan bahwa kemandirian pangan perlu didorong utamanya untuk komoditas yang sesuai dengan geografis Talaud seperti cabai rawit dengan optimalisasi kelompok tani dan penanaman mandiri tingkat rumah tangga.
“Selain itu, khusus untuk kelancaran distribusi, diperlukan upaya peningkatan frekuensi kembali kapal sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasokan di Talaud,” katanya.
Sementara itu, pada sisi digitalisasi, Talaud menunjukkan tren positif dalam pengembangan ETPD. Hal ini tercermin dari peningkatan peringkat TP2DD Talaud dalam Championship 2024 (49 di tahun 2023 menjadi 31 di tahun 2024). Untuk mewujudukan akselerasi digital yang lebih mumpuni, diperlukan peningkatan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dalam penjelasannya, Jimmy Alexander menyampaikan bahwa Bank Sulutgo telah menyediakan sarana pendukung realisasi PAD seperti Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD), mobile banking, dan teller bank. Dalam hal ini, Bank Indonesia mendorong TP2DD Talaud untuk memperkuat kerja sama dengan Bank SulutGo dalam mengoptimalkan kanal pembayaran yang familiar seperti teller dan internet banking serta memperluas edukasi serta koordinasi lintas instansi, implementasi dari pembaharuan sistem Bank RKUD, dan peningkatan kapasitas SDM.
Pada kegiatan HLM tersebut, juga dilakukan serangkaian seremoni untuk memperkuat ketahanan pangan melalui penyerahan program bantuan kepada Kelompok Tani Rajawali di Desa Essang Selatan berupa smart green house dan sumur bor.
Dari sisi digitalisasi, terdapat penyerahan secara simbolis Kartu Kredit Indonesia (KKI) atau KKPD yang diserahkan oleh Jimmy Alexander kepada Paul Dimpudus selaku Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, serta penyerahan dividen BSG di tahun 2024 kepada Pemkab Talaud melalui Fransiscus E. Manumpil. Dilanjutkan dengan pemberian apresiasi kepada wajib pajak yang menunjukkan komitmen tinggi dalam pembayaran pajak tercepat menggunakan kanal nontunai, yaitu Desa Binalang, Desa Ambia, dan Desa Kordakel.
Selain itu juga dilakukan pemberian bantuan berupa alat penunjang akses internet ke Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Khusus Miangas.
Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, perbankan, dan Bank Indonesia dapat terus diperkuat dalam mendukung stabilitas harga dan digitalisasi perekonomian di Kabupaten Kepulauan Talaud.(jou)