Melonguane – Pembukaan SMA/SMK di Kabupaten Kepulauan Talaud telah berjalan dalam sepekan ini. Kendati demikian, langkah pengawasan terus dilakukan untuk memastikan setiap sekolah benar-benar menerapkan protokol kesehatan covid-19.
Dalam penjelasannya, Kepala Cabang Dinas Talaud Dinas Dikda Sulut Dr Sri Ratna Pasiak mewakili Kadis Dikda Sulut dr Liesje GL Punuh MKes mengatakan bahwa sampai saat ini baru delapan SMA dan SMK yang diperkenankan untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah yakni SMAN 1 Melonguane, SMAN 2 Melonguane, SMAN 1 Lirung, SMAN 1 Beo, SMAN 1 Essang, SMAN 1 Moronge, SMAN 1 Lobbo, SMKN 1 Talaud.
“Tahap awal, ada delapan sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka, sekolah lain nanti menyusul,” ungkap Pasiak, Kamis (22/10).
Dikatakan Pasiak, memang belum semua SMA/SMK bisa melakukan pembelajaran tatap muka, pihaknya masih terus memantau akan kesiapan masing-masing sekolah.
“Kami juga tak ingin terburu-buru. Resikonya besar kalau sekolah itu belum siap,” tukasnya.
Di mana, direncanakan awal bulan November 2020, dipastikan 100 persen akan belajar tatap muka.
“Kami terus awasi dan pantau kesiapan masing-masing sekolah. Mudah-mudahan bulan depan seluruh SMA/SMK di Talaud sudah bisa melakukan pembelajaran tatap muka,” katanya.
Menurut Pasiak, peran orangtua juga sangat penting dalam menyiapkan siswa dari rumah ke sekolah. Apalagi di masa pandemi covid-19.
“Kami berharap orangtua dapat menyiapkan masker bagi anak dan mengawasi serta memastikan anak tiba di sekolah,” ujar Pasiak.
Ditambahkannya juga, sejak memasuki lingkungan sekolah, siswa wajib cuci tangan dan diperiksa suhu tubuh terlebih dahulu.
“Selama di sekolah, jumlah siswa dibatasi untuk pembelajaran tatap muka di kelas. Ini untuk memastikan penerapan jaga jarak tetap diperhatikan sebagai salah satu bentuk penerapan protokol kesehatan covid-19,” tandasnya.(eau)