LPMP Provinsi Sulut Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun

Manado – Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (18/12) menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun; Refleksi, Rekomendasi dan Tindak Lanjut Penjaminan Mutu Pendidikan yang berlangsung di Swisbell Hotel Manado.


Diskusi terbatas yang diikuti kalangan akademisi, tokoh pendidikan maupun pemerhati pendidikan di Sulut ini diharapkan mampu memberikan masukan, saran dan kritik bagi LPMP Provinsi Sulut dalam mendorong peningkatan penjaminan mutu pendidikan di Sulut.
Kepala LPMP Provinsi Sulut Febry HJ Dien ST MInf Tech (MAN) dalam sambutannya berharap berbagai pemikiran-pemikiran yang disampaikan dan berkembang dalam diskusi ini mampu merefleksikan, merekomendasikan bahkan ada tindaklanjutnya dalam mendorong peningkatan penjaminan mutu pendidikan di Sulut.
“Kami berharap, ke depan sinergitas dapat lebih baik lagi, sehingga program-program dari Kemdikbud melalui LPMP Provinsi Sulut dapat bersinergi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota serta para stakeholder terkait lainnya. Kita bangun pendidikan di Sulut semakin maju dan berkualitas,” ungkap Febry.


Dalam diskusi tersebut, Ferry Sangian SSos MAP mengusulkan perlu adanya Perda Mutu Pendidikan dan Pengangkatan Kepala Sekolah. Hal ini diusulkan Sangian yang juga bagian dari Forum Diskusi Pendidikan Sulut menyikapi pengangkatan kepsek yang seringkali belum bersinergi dengan baik. Seperti yang tertuang dalam juknis pengangkatan kepsek melalui permendikbud seringkali belum bersinergi dengan kewenangan kepala daerah secara politis dalam pengangkatan kepsek.
“Melalui Perda tersebut, diharapkan ke depan dalam pengangkatan kepsek bisa berjalan dengan baik dan saling bersinergi. Ini menjadi salah satu modal utama dalam mendorong kemajuan pendidikan di Sulut menjadi lebih baik lagi,” tukas Sangian.
Sementara itu, Dr Tommy Palapa MPd dari Unima dalam diskusi tersebut mengusulkan terkait instrumen peningkatan mutu pendidikan pihak BAN dan LPMP Sulut harus duduk bersama dalam membahas hal tersebut.
“Begitu juga dalam hal input data, perlu mendapat perhatian serius agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan lagi. Akibat input yang tak baik, semua yang baik di sekolah belum tentu ter-cover. Begitu juga sebaliknya,” sebut Palapa.(eau)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *