Barometer.co.id – Amurang. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Amurang melaksanakan Massa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara Dalam jaringan (Daring) untuk kelas X atau siswa baru. Kegiatan ini terpaksa dilakukan karena masih berlanjutnya Covid-19.

Kegiatan MPLS di SMAN 1 Amurang dijadwalkan selama tiga hari sejak hari Senin (12/07). Pelaksanaan ini dilakukan dengan mengacu Instruksi Mendagri nomor 14 Tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM Berbasis Mikro yang dilayangkan melalui surat edaran Gubernur nomor 440/21.4150/Sekr Dinkes ditujukan kepada seluruh Walikota dan Bupati Se-Provinsi Sulut.

Bagi 10 wilayah Kabupaten/Kota salah satunya Kabupaten Minahasa Selatan, didalam surat edaran menyatakan sesuai kondisi epidemiologi dan tingkat resiko penularan Covid-19 di Sulut maka harus melakukan level kewaspadaan. Ini tercantum pada point 4 menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar baik di sekolah dan perguruan tinggi serta tempat-tempat pelatihan harus dilakukan secara Daring.

Berdasar surat edaran tersebut Sehingga Kepala Sekolah SMA N 1 Amurang Hasnie Roike Johanis Polla membagi 4  Kelompok pertemuan secara Daring. Secara keseluruhan murid kelas X atau murid baru  berjumlah tiga ratus sembilan puluhan lebih murid.

Cara pengajaran disetiap kelompok ada guru-guru sebagai penguji atau pengajar, masing-masing guru pengajar secara bergantian menyampaikan materi MPLS terhadap murid kelas X.

“Melihat jumlah murid baru yang mendaftar cukup banyak sehingga kami membuat aplikasi Daring maksimal 100 peserta murid tiap kelopoknya. Sehingga kami menggunakan 4 kelompok, adapun materi MPLS yang disampaikan diantaranya, materi wawasan wiyatamandala, tata tertib sekolah, tata krama, cara belajar, pendidikan karakter, pendidikan Nasionalisme dan Patriotisme,” Polla.

Lanjut dikatakannya, seusai kegiatan MPLS ini, akan dilakukan pembagian kelas atau penjurusan. Namun terlebih dahulu akan menyiapkan guru-guru untuk menguji atau test akademik yang akan diujikan bagi setiap murid untuk mengukur kemampuan dan minat.

“Boleh dikata mereka adalah murid baru yang akan duduk di bangku SMA,  tentunya mereka harus beradaptas. Harus mengenal dengan kurikulum yang baru yaitu di bangku SMA ada jurusan seperti IPA, IPS atau jurusan Bahasa. Mereka juga nantinya akan di test psikolog,”terang Polla.

Dikatakannya lebih lanjut pada MPLS sesuai edaran Gubernur diawali tatap muka diwajibkan menyanyi Garuda Pancasila dan Indonesia Raya. “Memang perlunya dasar-dasar kebangsaan bagi para pelajar dimasa sekarang. Mereka diajarkan dan diwajibkan menyanyi lagu-lagu kebangsaan RI. Lanjut menghafal dan memahami Pancasila serta UUD 1945,”kuncinya.(jim)