Barometer.co.id – Amurang.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Minahasa Selatan (Minsel) sah memiliki nahkoda baru, Vickly Lumowa lewat Musyawaran Daerah (Musda) ke-5 yang berlangsung Senin (29/11).
Sebelumnya pelaksanaan Musda sempat diwarnai ketegangan. Sebagaimana diketahui, kegiatan Musda ini sempat dua kali mengalami jalan buntu bahkan tiga kali berpindah lokasi.
Akhirnya Musda dapat dilanjutkan di Rumah Makan (RM) Miracle, di Desa Kapitu, Kecamatan Amurang Barat. Hasilnya, Vickly mendapat dukungan suara dari 5 Pimpinan Kecamatan (PK) KNPI dan 116 Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), dengan total 121 suara.
Pada kelanjutan proses pemilihan terakhir tersebut, kandidat kuat lainnya, yakni Excel Philip Rembang, tampak tidak hadir, sementara lima kandidat potensial lainnya, diantaranya Henly Barten Richard Tuela, SE dan Einstein Runtunuwu, SSTP, telah mengundurkan diri dari pencalonan.
Padahal, beberapa jam sebelumnya, saat Musda masih digelar di Restoran Golden Charity, di Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur, Excel Philip Rembang dan kandidat Fiany Tambingon sempat hadir.
Sebelumnya suasana Musda di Restoran Golden Charity pun nyaris ricuh. Karena kondisi yang sudah tidak lagi kondusif dan berpotensi terjadi pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19, Ketua Steering Commitee Marfo Lintang, STh, memimpin sidang akhirnya kembali diskors hingga batas waktu yang tidak ditetapkan.
Kebijakan ini diambil, menyusul usulan dari pihak kepolisian dan juga desakan dari pemilik restoran yang meminta agar pelaksanaan Musda di restoran tersebut dihentikan, demi menghindari konflik antar sesama pendukung bakal calon.
Pihak DPD KNPI Provinsi Sulut lalu berkoordinasi dengan Caretaker KNPI Minsel sehingga disepakati tempat pelaksanaan Musda dipindahkan ke lokasi yang lain, yakni di RM Miracle.
Kali ini yang hadir hanya calon tunggal Vickly Lumowa. Peserta Musda pun akhirnya sepakat melabuhkan pilihannya kepada Lumowa sebagai Ketua KNPI Minsel terpilih.
Wakil Ketua DPD KNPI Sulut yang juga Ketua Steering Committee Marfo Lintang, STh kepada wartawan menegaskan, proses pemilihan sudah berjalan sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.
“Memang sempat tiga kali pindah lokasi Musda dan dua kali diskors, serta sempat terjadi sedikit gesekan. Tapi itu adalah dinamika dalam berorganisasi,” tegasnya.(jim)